Fenomena CrowdSourcing Dalam Konteks E-Marketplace (Studi Kasus Festival Iklan Bukalapak Dari Sudut Pandang Co-orientation Theory)
Hany Nurahmawati, Hany (2017) Fenomena CrowdSourcing Dalam Konteks E-Marketplace (Studi Kasus Festival Iklan Bukalapak Dari Sudut Pandang Co-orientation Theory). Thesis (S2) thesis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Text
1. Halaman Judul.pdf Download (53kB) |
|
Text
2. Abstrak.pdf Download (89kB) |
|
Text
3. Pernyataan Orisinalitas.pdf Download (62kB) |
|
Text
4. Lembar Persetujuan dan Pengesahan.pdf Download (219kB) |
|
Text
5. Kata Pengantar.pdf Download (113kB) |
|
Text
6. Daftar Isi.pdf Download (98kB) |
|
Text
7. Daftar Tabel.pdf Download (87kB) |
|
Text
8. Daftar Gambar.pdf Download (30kB) |
|
Text
9. Daftar Lampiran.pdf Download (36kB) |
|
Text
10. BAB I Pendahuluan.pdf Download (97kB) |
|
Text
11. BAB II Tinjauan Pustaka dan Kerangka Konsep.pdf Download (1MB) |
|
Text
12. BAB III Metodologi Penelitian.pdf Download (304kB) |
|
Text
13. BAB IV Hasil Penelitian.pdf Download (1MB) |
|
Text
14. BAB V Penutup.pdf Download (51kB) |
|
Text
15. Daftar Pustaka.pdf Download (253kB) |
Abstract
ABSTRAK Nama : Hany Nurahmawati NPM : 2015960015 Judul : Fenomena Crowdsourcing Dalam Konteks E- Marketplace (Studi Kasus Festival Iklan Bukalapak Dari Sudut Pandang Co-orientation Theory) Pembimbing : Rizky Wisnoentoro, S.Sos., M.Si., Ph.D., CSIM, FCGSIG Ringkasan : --- agreemen belum Fenomena crowdsourcing, yang membuka kesempatan bagi individu maupun masyarakat luas untuk terlibat dalam suatu aktivitas, telah menjadi alat bagi perusahaan untuk mendapatkan informasi, data, serta karya-karya kreatif tentang merek. Crowdsourcing merupakan cara yang efektif untuk mendapatkan insight dan ide-ide segar dari publik. Tesis ini membahas bagaimana fenomena crowdsourcing yang dilakukan Bukalapak melalui FIB (Festival Iklan Bukalapak) dan bagaimana orientasi serta gambaran kondisi agreement and understanding antara Bukalapak dan publiknya dalam isu-isu FIB ditinjau dari sudut pandang coorientation theory. Peneliti menggunakan coorientation theory yang dipopulerkan oleh Broom (1977), untuk menganalisa isu-isu seputar FIB. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengambilan data melalui wawancara mendalam dengan internal managemen Bukalapak dan beberapa publik eskternal dengan profesi yang berbeda-beda, yang dilengkapi dengan data-data dari observasi serta dokumentasi maupun pemberitaan FIB. Didapatkan kesimpulan bahwa FIB yang menurut Bukalapak merupakan upaya kampanye IMC (Integrated Marketing Communication) untuk meningkatkan engagement dengan publiknya. Terdapat agreement and understanding antara Bukalapak dengan publiknya bahwa hadiah yang besar menjadi daya tarik yang utama, namun terjadi kegagalan akurasi agreement and understanding pada FIB. Bukalapak menganggap FIB adalah upaya IMC dan co-creation, namun menurut publik dan kenyataan yang ada, FIB adalah Crowdsourcing. Selain itu dalam crowdsourcing diperlukan pengawasan yang ekstra dari brand, karena crowd adalah publik yang awam dan masih amatir, sehingga kesalahan yang dibuatnya bisa merusak reputasi brand. Sehingga perlu ditambahkan elemen Evaluasi dan monitoring. Kata Kunci : Crowdsoucing, Komunikasi Pemasaran Terpadu, Co-orientation Theory, Strategi Komunikasi, Lomba Iklan, E-marketplace, Komunikasi Bisnis Referensi : 36 Buku, 8 Jurnal ilmiah, 2 Publikasi Utama ABSTRACT Name : Hany Nurahmawati NPM : 2015960015 Title : Fenomena Crowdsourcing Dalam Konteks E- Marketplace (Studi Kasus Festival Iklan Bukalapak Dari Sudut Pandang Co-orientation Theory) Supervisor : Rizky Wisnoentoro, S.Sos., M.Si., Ph.D., CSIM, FCGSIG Summary : The crowdsourcing phenomenon, which opens opportunities for individuals and the wider community to engage in an activity, has become a tool for companies to get information, data, and creative works for brand. Crowdsourcing is an effective way to gain insight and fresh ideas from the public. This thesis discusses how the phenomenon of crowdsourcing conducted by Bukalapak through FIB (Bukalapak Advertising Festival) and how is the orientation of agreement and understanding between Bukalapak and its public in FIB issues from the perspective of co-orientation theory. Researchers use the co-orientation theory popularized by Broom (1977), to analyze issues surrounding FIB. This thesis uses qualitative methods with data retrieval techniques through in-depth interviews with internal management Bukalapak at manager and director level, and several external public with different profession, equipped with data from observation, documentation, and news of FIB. It can be concluded that FIB which according to Bukalapak is an IMC (Integrated Marketing Communication) campaign to improve engagement with their public. There is agreement and understanding between Bukalapak and their public that big prizes become the main attraction. Nevertheless the failure of accuracy of agreement and understanding at FIB. Bukalapak thinks FIB is IMC’s effort and co-creation, but according to the public and the fact that FIB is a crowdsourcing. Also in crowdsourcing requires an extra scrutiny of the brand, because the crowd is an amateur, so the mistakes it creates can damage the brand’s reputations. It is necessary to add evaluation and monitoring elements. Keywords: Crowdsoucing, Integrated Marketing Communications, Co-orientation Theory, Communication Strategy, Advertising Competition, E-Marketplace, Communications Business References: 36 Books, 8 Scientific Journals, 2 Main Publications
Item Type: | Thesis (Thesis (S2)) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HE Transportation and Communications |
Divisions: | Faculty of Social and Political Sciences > S2 Master of Communication Science / Magister Ilmu Komunikasi (MIKOM) |
Depositing User: | EVA AIHULIA |
Date Deposited: | 14 Mar 2024 04:56 |
Last Modified: | 14 Mar 2024 07:03 |
URI: | http://repository.umj.ac.id/id/eprint/19366 |
Actions (login required)
View Item |