Diplomasi Indonesia Menghadapi Konflik Rusia Dan Ukraina Tahun 2022
Marisa Komala, Marisa (2023) Diplomasi Indonesia Menghadapi Konflik Rusia Dan Ukraina Tahun 2022. Skripsi (S1) thesis, Fisip Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Text
01 HALAMAN JUDUL.pdf Download (117kB) |
|
Text
02 ABSTRAK.pdf Download (94kB) |
|
Text
03 PERNYATAAN ORISINALITAS.pdf Download (136kB) |
|
Text
04 LEMBAR PERSETUJUAN DAN LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (213kB) |
|
Text
05 KATA PENGANTAR.pdf Download (164kB) |
|
Text
06 DAFTAR ISI.pdf Download (191kB) |
|
Text
08 BAB I.pdf Download (284kB) |
|
Text
09 BAB II.pdf Download (318kB) |
|
Text
10 BAB III.pdf Download (193kB) |
|
Text
11 BAB IV.pdf Download (1MB) |
|
Text
12 BAB V.pdf Download (188kB) |
Abstract
ABSTRAK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU POLITIK KONSENTRASI HUBUNGAN INTERNASIONAL Skripsi, 17 Juli 2023 Nama : Marisa Komala NPM : 2019130003 Judul : Diplomasi Indonesia Menghadapi Konflik Rusia dan Ukraina Tahun 2022 XV+71 Halaman+13 Gambar Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji diplomasi Indonesia dalam menangani konflik Rusia dan Ukraina pada tahun 2022. Konflik ini dimulai dengan penyerangan pasukan Rusia tanggal 24 Februari 2022. Pasukan Rusia menyerang kota-kota besar di seluruh Ukraina termasuk Berdyansk, Chernihiv, Kharkiv, Odesa, Sumy, dan Ibu kota Ukraina, Kyiv. Mediasi konflik itu terjadi ketika Indonesia menduduki Presidensi G20 yang menjadi tuan rumah dalam pertemuan puncak G20 di Bali. Dalam penelitian ini konsep politik luar negeri dan diplomasi digunakan dalam mengkaji upaya Indonesia menjadi mediator konflik Rusia dan Ukraina. Sedangkan penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui data sekunder baik jurnal, berita maupun sejumlah dokumen. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pertama, kepresidenan G20 Indonesia menghadapi kesulitan yang lebih besar akibat dari kondisi politik dan ekonomi dunia, seperti konflik antara Rusia dan Ukraina yang mengakibatkan posisi politik dunia yang muram. Kedua, Indonesia melakukan diplomasi perdamaian dengan mengunjungi Ukraina terlebih dahulu, Presiden Indonesia dan sekaligus ketua G20 Joko Widodo mengunjungi Ukraina pada tanggal 29 Juni 2022, Presiden Joko Widodo mendesak resolusi damai untuk konflik itu. Ketiga, Indonesia juga melakukan mediasi ke Rusia pada tanggal 30 Juni 2022, sebagai presidensi G20 tahun 2022, Indonesia berusaha untuk tetap netral dalam menghadapi invasi Rusia ke Ukraina dan berhati-hati dalam komentarnya. Indonesia menawarkan upaya perdamaian kepada Presiden Vladimir Putin, sebuah langkah yang dilihat sebagai upaya untuk menyatukan forum G20 yang terpecah oleh konflik yang sedang berlangsung. Keempat, Indonesia mengangkat isu perang Rusia dan Ukraina di forum G20 untuk mendorong terjadinya perdamaian. Dalam situasi ini, Indonesia tidak mendukung Rusia atau Ukraina. Indonesia menegaskan bahwa negara hanya mendukung upaya untuk mempromosikan perdamaian internasional dan mengakhiri kemanusiaan tragedi, dan tidak memberikan bantuan persenjataan ke Ukraina atau mendukung operasi militer khusus Rusia di Ukraina. Indonesia telah memilih untuk menghindari perang terbuka dengan negara- negara besar dan menolak untuk mendukung satu pihak sambil memprovokasi pihak lain berdasarkan prinsip dan komitmennya. Kata Kunci: politik luar negeri, perang, diplomasi, perdamaian, mediasi Referensi: 20 Buku + 15 Jurnal + 1 Skripsi + 2 Website Pembimbing: Dr. Asep Setiawan M.A
Item Type: | Thesis (Skripsi (S1)) |
---|---|
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) |
Divisions: | Faculty of Social and Political Sciences > S1 Political Science / Ilmu Politik |
Depositing User: | EVA AIHULIA |
Date Deposited: | 14 Dec 2023 02:46 |
Last Modified: | 14 Dec 2023 02:46 |
URI: | http://repository.umj.ac.id/id/eprint/17405 |
Actions (login required)
View Item |