DINAMIKA KESEJAHTERAAN LANJUT USIA: LANSIA DI PERKOTAAN DAN PENDEKATAN URBAN SPACE
Andriyani, Lusi (2021) DINAMIKA KESEJAHTERAAN LANJUT USIA: LANSIA DI PERKOTAAN DAN PENDEKATAN URBAN SPACE. In: DINAMIKA KESEJAHTERAAN LANJUT USIA. Book Chapter, 1 (1). IDEA, Yogyakarta, pp. 19-28. ISBN 978-623-6074-02-2
Text
Lusi Andriyani Chapter_Lansia diperkotaan dan pendekatan urban space.pdf Download (3MB) |
Abstract
Fenomena penduduk berusia lanjut di perkotaan mendapat perhatian khusus seiring dengan keinginan pemerintah untuk membangun kota ramah lansia. Komitmen ini muncul setelah keikutsertaan Indonesia menandatangani deklarasi MIPAA 2002 dan mengacu pada UU No. 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia yang mengamanatkan adanya pembentukan komisi nasional lanjut usi ditingkat nasional maupun daerah (tingkat provinsi dan kabupaten/kota) (Hermawati, 2015). Dalam UU No 13 Tahun 1998, lanjut usia merupakan seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas yang dibedakan menjadi dua; lanjut usia potensial, dan lanjut usia tidak potensial, yang masih mampu mencari nafkah sendiri. Menurut WHO lanjut usia dibagi berdasarkan tingkatan umur Lansia yaitu: (1) Usia pertengahan (middle age, antara 45-59 tahun), (2) usia lanjut (elderly,antara 60-70 tahun), (3) Usia lanjut (old, antara 75-90 tahun) dan (4) Usia sangat tua (very old, di atas 90 tahun)(Hermawati, 2015). Alasan utama lansia menjadi kajian penting saat ini terkait dengan komposisi jumlah lansia yang semakin meningkat dengan kesiapan pemerintah kota menyediakan pelayanan publik. Pentingnya ketersediaan pelayanan publik seiring dengan jumlah penduduk yang semakin banyak membuat wajah kota mengalami perubahan secaracepat. Berdasarkan data Badan Pusat Stastiktik (BPS), disebutkan pada 2013 jumlah penduduk Jateng tercatat 33,36 juta jiwa denganjumlah penduduk lansia sebanyak 3,69 juta jiwa atau 11,10 persen. Kemudian pada 2017 jumlah lansia meningkat menjadi 4, 3 juta jiwa atau 12,59 persen dari jumlah seluruh penduduk Jateng sebanyak 34, 3 juta jiwa. Jumlah lansia di Jateng tidak sedikit, apalagi Indonesia bakal menghadapi bonus demografi kemudian bukan tidak mungkin akan mengalami fase dimana penduduk usia lanjut lebih besar dari usia produktif. (Pemprov Dorong Semua Daerah Ramah Lansia, 25 September 2019, https://humas.jatengprov.go.id)
Item Type: | Book Section |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Faculty of Social and Political Sciences |
Depositing User: | Dr Lusi Andriyani |
Date Deposited: | 02 Mar 2021 03:28 |
Last Modified: | 02 Mar 2021 03:28 |
URI: | http://repository.umj.ac.id/id/eprint/3554 |
Actions (login required)
View Item |