RELASI AGAMA DAN NEGARA DI INDONESIA (STUDI PEMIKIRAN AL-MAWARDI DAN TAQIYUDDIN AN-NABHANI)

FATHOR, ROHMAN (2019) RELASI AGAMA DAN NEGARA DI INDONESIA (STUDI PEMIKIRAN AL-MAWARDI DAN TAQIYUDDIN AN-NABHANI). Thesis (S2) thesis, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta.

[img] Text
TESIS.pdf - Published Version

Download (4MB)

Abstract

Pandangan tentang hubungan agama dan negara pada dasarnya terletak pada pemikiran bahwa agama menyatu dengan negara yang memiliki fungsi untuk mengatur negara dalam segala bidang. Atau dengan kata lain, agama adalah politik. Perbedaan sudut pandang ini kemudian berimplikasi kepada tiga kutub besar pertama, pembentukan negara yang berasas Islam (khilafah) dengan strategi jihad, kedua penolakan penerapan syariat Islam dan negara khilafah, sehingga muncul kelompok Islam inklusif, eklusif, fundamental dan liberalis, sedangkan ketiga mengambil peran pengilhaman agama terhadap negara, agama menjadi ruh dalam negara sehingga negara dapat berfungsi sebagaiman mestinya tidak keluar dari ajaran agama tersebut. Menurut Al-Mawardi konsep agama dan negara harus dapat dikontektualisasi dalam kehidupan negara, karena ia harus tumbuh secara dinamis agar dapat menjadikan agama sebagai filterisasi dalam negara, dalam pandangan tersebut agama dan negara mempunyai satu kesatuan yang saling berkaitan. Agama menjadi spirit ketuhanan dalam rangka mendapatkan sentuhan Ilahi agar kebijakan yang dihasilkan oleh negara dapat bermakna untuk masyarakat. Sedangkan pendapat Taqiyuddin an-Nabahni yang berpendapat bahwa negara harus beradasarkan syariat Islam termasuk kerangka dan praktek dalam bernegara. Negara harus berdasarkan azas syariat Islam agar dapat menjalankan perintah Allah SWT. Bahwa agama dan negara harus berasas Islam menurut pendapat Taqiyuddin An-Nabhani lebih menggunakan istilah Daulah Islam ( Negara Islam) yakni negara yang berbentuk khilafah. Maka untuk melihat relevansi dari dua pandangan diatas, penulis menggunakan pendekatan dasar negara Indonesia yakni Pancasila dengan alasan, dalam negara yang berdasar atas Ketuhanan yang Maha Esa, kehidupan agama tidak dipisahkan, melainkan agama mendapat legitimasi filosofis, yuridis dan politis dalam negara sebagaimana yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Interaksi agama dan negara harus saling melengkapi sehingga negara dapat di kontrol dengan nilai-nilai spiritual agar tetap sejalan dengan cita-cita mulia bernegara dan beragama. Agama menjadi spirit ketuhanan dalam rangka mendapatkan sentuhan Ilahi agar kebijakan yang dihasilkan dapat menyebar dan merata sehingga dapat dirasakan oleh masyarakat Indonesia, sedangkan negara merupakan sendi kehidupan yang harus ada dalam rangka menerjemahkan misi Ketuhanan tersebut dalam konteks kemanunisaan sehingga keduanya dapat saling melengkapi.

Item Type: Thesis (Thesis (S2))
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Faculty of Islamic Religion > S2 Master of Islamic Study / Magister Studi Islam
Depositing User: S.IP Kibar Sumanja
Date Deposited: 24 Dec 2021 07:13
Last Modified: 24 Dec 2021 07:13
URI: http://repository.umj.ac.id/id/eprint/7105

Actions (login required)

View Item View Item