Border Trade Agreementdalam Pandangan Masyarakat Desa Aji KuningSebatik Tengah: TinjauanImplementasi Kebijakan

Endang Rudiatin, ER (2020) Border Trade Agreementdalam Pandangan Masyarakat Desa Aji KuningSebatik Tengah: TinjauanImplementasi Kebijakan. Prosiding SemNaskat LPPM UMJ. pp. 1-11. ISSN 2745-6080

[img] Text
7920-19446-1-PB.pdf

Download (427kB)
Official URL: https://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit/artic...

Abstract

Strategimelintas batasyang kerap menggunakan etnisitasdan kewarganegaraan untuk melanggengkan perdagangan lintas batas, sesungguhnyatelahmenjadi budaya di masyarakat Sebatik. Budaya ekonomi yangmasihterintegrasi dengan pasar Tawau masih berlangsunghingga saatini, dan inimencirikan pemenuhan kebutuhan masyarakatSebatik masih sangat bergantung pada pasar Tawau.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi implementasi border trade agreement (BTA) oleh berbagai elemen masyarakat di Sebatik, serta faktor pendorong dan penghambat yang menyebabkan implementasi BTA masih kurang menguntungkan Indonesia,dan lebih menguntungkanMalaysia. Penelitian ini merupakan deskripsi kualitatifdengan pendekatan etnografi yang berfokus pada berjalannya BTA di perbatasan Sebatik Indonesia dan Malaysia.Darihasil penelitian didapati bahwa implementasi BTA di Sebatik tidakberjalan secara optimaldan belum memberikan keuntungan signifikan bagimasyarakat Sebatik. Hal ini disebabkan oleh perbedaan variasi yang sangat mencolok dalam pemanfaatan BTA antara masyarakat Sebatik yang cenderung tradisional dengan mengandalkan komoditi dasardalam perdaganganlintas batasdibandingkan denganmasyarakat Tawauyang lebihberiorientasi pada perdagangan barang bernilai tambah. Masih adanya tumpang tindihkewenangan dalam pengawasan, belum meratanya penyediaan barang kebutuhan masyarakat olehpemerintah setempat, relatif mahalnya harga barang dari Indonesia dibandingkan barang dari Tawau, sertabudaya ekonomi perbatasan Sebatik yang secara etnis terbangun secaraborderless,merupakan faktor-faktor lain yang menyebabkan implementasi BTA perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Kemandirian masyarakatSebatik harus dibentuk dengan melakukanpengembangan jiwa kewirausahaan secara simultan,sehingga terbentuk masyarakat yang lebih kreatif, inovatif, memanfaatkan peluang, berani menghadapi risiko,dan bekerja keras.Dengan cara iniBTAakan diimplementasikan secara berimbangdan sesuai ketentuan

Item Type: Article
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Faculty of Social and Political Sciences > S1 Social Welfare Science / Ilmu Kesejahteraan Sosial
Depositing User: Dr Endang Rudiatin
Date Deposited: 08 Nov 2021 07:54
Last Modified: 08 Nov 2021 07:54
URI: http://repository.umj.ac.id/id/eprint/6894

Actions (login required)

View Item View Item