KEHAMILAN YANG TIDAK DIINGINKAN PADA REMAJA; KEKERASAN DALAM BERPACARAN, PERAN ORANGTUA DAN SEKOLAH
Purnamawati, Dewi and Aritonang, virnanda (2021) KEHAMILAN YANG TIDAK DIINGINKAN PADA REMAJA; KEKERASAN DALAM BERPACARAN, PERAN ORANGTUA DAN SEKOLAH. Prosiding FIT IAKMI, 1 (1). pp. 1-9. ISSN 2774-3217
Text
Prosiding FIT IAKMI.pdf Download (453kB) |
Abstract
Perilaku berpacaran berisiko pada remaja menempatkan remaja pada risiko kehamilan yang tidak diinginkan, yang akan berdampak pada kehidupan remaja baik dari secara fisik, psikologi, sosial, dan spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam kejadian kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain fenomologi. Penelitian dilakukan di Kabupaten Karawang terhadap 11 orang informan yang dipilih secara purposive. Informan dalam penelitian ini terdiri dari; 1) Remaja yang mengalami kehamilan yang tidak diinginkan (hamil pada usia < 17 tahun dan post partum dengan usia < 17 tahun); 2) pasangan (suami); 3) Orang tua remaja dan 4) Guru. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam dan dianalisis secara konten. Hasil wawancara mendalam menunjukkan bahwa informan mulai berpacaran sejak usia 13-14 tahun dan sudah berganti pacar 3-5 kali. Semua informan, saat pertama kali melakukan hubungan seksual karena dipaksa oleh pacarnya dan merasa takut akan ditinggalkan, informan juga menyesali perilaku seksual yang mereka lakukan dengan pacar, merasa malu, sedih, cemas, takut ketahuan orang tua dan perasaan berdosa. Walaupun tidak siap dengan kehamilannya, semua informan tetap mempertahankan kehamilannya, dan terpaksa harus berhenti sekolah, karena dikeluarkan dan malu. Semua hubungan seksual dilakukan dirumah pacar. Peran orang tua remaja perempuan cukup baik, namun tidak diimbangi dengan informasi dan komunikasi dua arah. Sementara peran orang tua remaja laki-laki dirasa masih kurang dan cenderung memberikan kebebasan. Peran sekolah sudah baik dalam memfasilitasi kegiatan ekstrakulikuler dan edukasi kesehatan reproduksi, namun belum bisa memberikan toleransi kejadian kehamilan diluar nikah, sehingga remaja harus dikeluarkan dari sekolah. Perlu kegiatan edukasi dalam meningkatkan pola asuh orangtua, khususnya orangtua yang memiliki remaja laki-laki dan perlu dipertimbangkan cuti sekolah pada remaja yang mengalami kehamilan yang tidak diharapkan dengan pendampingan , sehingga remaja masih dapat melanjutkan pendidikannya.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | Faculty of Public Health > S2 Public Health / Kesehatan Masyarakat |
Depositing User: | Dr Dewi Purnamawati |
Date Deposited: | 28 Apr 2021 04:46 |
Last Modified: | 28 Apr 2021 04:46 |
URI: | http://repository.umj.ac.id/id/eprint/4734 |
Actions (login required)
View Item |