Agama, Argumen dan Sentimen

Nasih, Mohammad Agama, Argumen dan Sentimen. Baladena.ID.

[img] Text
index.html
Restricted to Registered users only until 31 December 2020.

Download (127kB) | Request a copy
Official URL: https://baladena.id/

Abstract

Agama yang benar merupakan ajaran dari Allah sebagai panduan keselamatan, kemajuan, dan kebahagiaan umat manusia. Mengukur kebenaran sebuah agama, tidak bisa dilakukan dengan melihat dan menilai penganutnya, melainkan sumbernya, dalam hal ini kitab sucinya. Jika kitab sucinya benar, maka agama itu adalah kebenaran. Sebaliknya, tentu saja, jika kitab sucinya salah, maka agama itu sesungguhnya adalah agama palsu yang harus ditinggalkan. Sebab, agama yang salah bukan saja tidak akan mengantarkan kepada kebahagiaan, tetapi bahkan membahayakan kemanusiaan. Kebenaran sebuah agama juga tidak bisa diukur dengan jumlah orang yang meyakininya, persis seperti kebenaran bumi datar atau bulat sama sekali tidak ditentukan oleh seberapa banyak orang yang mempercayai kedua pandangan yang berbeda itu. Kini, memang lebih banyak orang yang menganut pandangan bahwa bumi itu bulat. Namun, sebelum Nicolas Copernicus (1473-1543) lalu diperkuat lagi oleh Galileo Galilei (1564-1642) menyatakan temuannya, hampir seluruh manusia di muka bumi ini menganggap bahwa bumi ini datar. Dan ia tidak bisa pula diukur dengan maju atau tertinggal penganutnya. Sebab, doktrin yang benar, bisa saja dipahami secara salah, sehingga menyebabkan idealitas yang diinginkan oleh kitab suci menjadi sangat senjang dibandingkan dengan realitas umat yang menganutnya. Masalahnya, ada banyak agama dengan ajaran yang tidak hanya berbeda, bahkan dalam banyak hal bertentangan. Berdasarkan realitas ini, tidak mungkin mengatakan bahwa semua agama itu benar. Sebab, setidaknya, di dalam sebagian besar agama itu terdapat kebenaran dan kekeliruan yang campur baur. Sedangkan bila kebenaran di/bercampur dengan kekeliruan maka nilainya menjadi keliru. Dan mengatakan kekeliruan sebagai kebenaran, juga adalah kekeliruan. Agama yang benar menyatakan bahwa yang benar itu benar dan yang keliru itu keliru. Baca Juga Islam Bukan Musuh Pancasila Dalam hal menilai kebenaran dari fenomena adanya perbedaan, berlaku kaidah bahwa jika ada dua hal atau lebih yang bertentangan atau berbeda, maka hanya ada dua kemungkinan, yaitu: semuanya salah atau salah satu saja yang benar. Tidak mungkin semuanya benar. Pandangan orang yang menganut paham pluralisme agama, sesungguhnya adalah pandangan yang tidak sesuai dengan kaidah logika yang lurus itu. Paham pluralisme agama lebih tepat dikatakan sebagai paham yang didasarkan pada pertimbangan sosial politik orang-orang yang tidak memahami hakikat agama yang benar, tetapi memiliki pandangan tentang kemanusiaan yang luhur. Mereka tidak tahan lagi alias bosan dengan konflik di antara para penganut agama yang suka berkonflik, bahkan berperang untuk memusnahkan kelompok lain yang mereka anggap sesat. Padahal sejatinya semua yang berkonflik itu sesat. Karena fakta itulah, Sidney Hook, seorang filsuf eksistensialis dari Amerika, memiliki penilaian yang lebih ekstrim dibanding Karl Marx bahwa agama lebih berbahaya dibandingkan candu. Sebab, menurutnya, candu membuat orang jadi tidak sadar atau fly (baca: tidur), sedangkan agama membuat orang jadi berkonflik, dan level ekstrimnya saling bunuh dan memusnahkan. Sejatinya, pandangan Hook ini didasarkan kepada yang dilihatnya pada belahan dunia yang ia hidup di dalamnya. Ia tidak utuh melakukan penilaian, karena belum melihat semua agama yang ada di dunia ini, sehingga tidak mengenal agama yang benar yang benar-benar membawa ajaran keselamatan, kedamaian, dan perdamaian. Menilai kebenaran sebuah agama harus dilakukan dengan argumen. Argumen ini bisa dibangun melalui metode konfirmasi dan falsifikasi. Jika ternyata ada ajaran agama yang terbukti salah, baik dengan konfirmasi maupun falsifikasi, maka agama itu bukan hanya layak, tetapi memang harus ditinggalkan. Sebab, menganut agama yang bukan merupakan kebenaran, sangatlah berbahaya bagi kemanusiaan, baik dalam konteks bagi diri sendiri maupun terutama banyak orang.

Item Type: Article
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
Divisions: Faculty of Social and Political Sciences > S1 Political Science / Ilmu Politik
Depositing User: Dr, M.Si Mohammad Nasih
Date Deposited: 25 Aug 2020 06:20
Last Modified: 25 Aug 2020 06:20
URI: http://repository.umj.ac.id/id/eprint/343

Actions (login required)

View Item View Item