PENGARUH MASSA BIOADSORBEN DARI AMPAS TEBU PADA PENURUNAN ASAM LEMAK BEBAS, BILANGAN PEROKSIDA, DAN WARNA MINYAK GORENG BEKAS
Yustinah, Yustinah (2011) PENGARUH MASSA BIOADSORBEN DARI AMPAS TEBU PADA PENURUNAN ASAM LEMAK BEBAS, BILANGAN PEROKSIDA, DAN WARNA MINYAK GORENG BEKAS. In: SEMINAR REKAYASA KIMIA DAN PROSES, 26 Juli 2011.
Text
3. Ampas Tebu_ minyak goreng bekas.pdf - Published Version Download (352kB) |
Abstract
Penggunaan minyak goreng secara kontinyu dan berulang-ulang pada suhu tinggi (160-180 oC) pada proses penggorengan akan mengakibatkan terjadinya reaksi degradasi yang komplek dalam minyak dan menghasilkan barbagai senyawa hasil reaksi. Minyak goreng juga mengalami perubahan warna dari kuning menjadi warna gelap. Reaksi degradasi ini menurunkan kualitas minyak. Produk reaksi degradasi yang terdapat dalam minyak ini juga akan menurunkan kualitas bahan pangan yang digoreng dan menimbulkan pengaruh buruk bagi kesehatan . Penelitian ini mempelajari kemampuan bioadsorben dari ampas tebu untuk menurunkan kadar asam lemak bebas (FFA), bilangan peroksida (PV) dan warna gelap minyak goreng bekas. Pengolahan dengan bioadsorben ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas minyak goreng bekas, sehingga umur pemakaian minyak goreng dapat diperpanjang. Bioadsorben dibuat dari ampas tebu. Ampas tebu yang sudah dibersihkan selanjutnya digiling menjadi serbuk. Kemudian serbuk tersebut dilakukan proses delignifikasi menggunakan NaOH. Setelah dinetralkan dengan HCl larutan dicuci dengan aquades, selanjutnya padatan dikeringkan sehingga diperoleh bioadsorben. Proses adsorbsi dilakukan dengan variabel massa bioadsorben yaitu 5; 7,5; 10; 12,5 dan 15 gram. Minyak goreng bekas dan bioadsorben diaduk pada temperatur konstan 110oC selama satu jam. Setelah itu minyak goreng disaring dengan vakum, dan selanjutnya dianalisa kadar FFA, bilangan peroksida, dan warnanya. Bioadsorben dari ampas tebu dapat mengurangi kadar FFA, bilangan peroksida, dan warna gelap minyak goreng bekas. Penggunaan bioadsorben sejumlah 15 gram, dapat menurunkan kadar FFA dari 1,0594 % menjadi 0,6412 % , dan bilangan peroksida berkurang dari 10,4 meq H2O2 / kg minyak menjadi 5,6 meq H2O2 / kg minyak, serta absorbansi warna terjadi penurunan dari 0,478 Abs menjadi 0,173 Abs.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology |
Divisions: | Faculty of Engineering / Fakultas Teknik > S1 Chemical Engineering / Teknik Kimia |
Depositing User: | Dr. ST. MT Yustinah Yustinah |
Date Deposited: | 13 Oct 2020 12:06 |
Last Modified: | 13 Oct 2020 12:06 |
URI: | http://repository.umj.ac.id/id/eprint/2270 |
Actions (login required)
View Item |