Collaborative Governance Dalam Pengelolaan Tanah Hutan MILIK Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (Kph) Sukabumi
REVINDRA AL GHIVARY, Revindra (2023) Collaborative Governance Dalam Pengelolaan Tanah Hutan MILIK Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (Kph) Sukabumi. Skripsi (S1) thesis, Fisip Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Text
01 HALAMAN JUDUL.pdf Download (103kB) |
|
Text
02 ABSTRAK.pdf Download (91kB) |
|
Text
03 PERNYATAAN ORISINALITAS.pdf Download (185kB) |
|
Text
04 LEMBAR PERSETUJUAN DAN LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (281kB) |
|
Text
05 KATA PENGANTAR.pdf Download (158kB) |
|
Text
06 DAFTAR ISI.pdf Download (90kB) |
|
Text
07 DAFTAR TABEL.pdf Download (82kB) |
|
Text
08 DAFTAR GAMBAR.pdf Download (82kB) |
|
Text
09 BAB I.pdf Download (282kB) |
|
Text
10 BAB II.pdf Download (473kB) |
|
Text
11 BAB III.pdf Download (109kB) |
|
Text
12 BAB IV.pdf Download (819kB) |
|
Text
13 BAB V.pdf Download (126kB) |
|
Text
14 BAB VI.pdf Download (183kB) |
|
Text
15 DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (235kB) |
Abstract
ABSTRAK Pengelolaan hutan yang dilakukan Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan Sukabumi dilakukan dengan berkolaborasi dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan, hal itu dikarenakan pada awal mula pengelolaan hutan banyak sekali pencurian, penebangan liar, dan penjarahan yang terjadi di hutan milik Perhutani. Pada penelitian ini dalam kolaborasi yang dilakukan memiliki permasalahan yaitu komunikasi dan koordinasi yang kurang, informasi di lapangan yang belum direspon dengan baik, serta kurangnya produktivitas dan kreativitas kerja yang mempengaruhi kolaborasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Collaborative Governance pengelolaan tanah hutan milik Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan Sukabumi. Dalam penelitian ini menggunakan teori menurut Ansell and Gash yaitu kondisi awal, kelembagaan, kepemimpinan, dan proses kolaborasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada indikator kondisi awal Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan Sukabumi sudah cukup baik karena dengan kondisi yang ada langkah Perhutani untuk berkolaborasi sudah tepat dan selalu mengadakan musyawarah serta sosialisasi untuk mengurangi perbedaan persepsi. Pada indikator kelembagaan sudah baik dimana standar prosedur yang digunakan sudah sangat jelas dan tertera dalam berkas perjanjian kerjasama. Pada indikator kepemimpinan sudah cukup baik dengan Perhutani sebagai pihak pertama selalu rutin terjun kelapangan langsung serta melakukan monitoring dan juga evaluasi. Pada indikator proses kolaborasi sudah cukup baik dimana setiap aspek seperti dialog,kepercayaan, komitmen, sikap saling memahami dijalankan dengan optimal dan juga proses kolaborasi ini memberikan dampak untuk kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. Dalam penelitian ini juga ditemukan faktor yang menghambat proses kolaborasi yaitu komunikasi dan koordinasi dengan para aktivis kurang ,serta pemahaman akan visi dan misi Perhutani sepenuhnya. Tetapi Perhutani selalu mendukung penuh mitra yang berkolaborasi dengan Perhutani. Daftar Pustaka : 18 referensi Kata kunci : Collaborative Governance, Hutan, Perhutani FACULTY OF SOCIAL SCIENCE AND POLITICAL SCIENCE PUBLIC ADMINISTRATIVE STUDY PROGRAM Thesis, April 2023 REVINDRA AL GHIVARY COLLABORATIVE GOVERNANCE IN MANAGEMENT OF FOREST LAND OWNED TO PERHUTANI SUKABUMI FOREST STAKEHOLDER UNIT 77 Pages + 4 Tables + 3 Appendices ABSTRACT Forest management carried out by Perhutani, the Sukabumi Forest Stakeholder Unit, was carried out in collaboration with the Forest Village Community Institution, this was because at the beginning of forest management, there was a lot of theft, illegal logging, and looting that occurred in Perhutani's forests. In this research, the collaboration that was carried out had problems, namely lack of communication and coordination, information in the field that had not been responded to properly, and a lack of work productivity and creativity that affected collaboration. The purpose of this research is to know and analyzeCollaborative Governance management of forest land belonging to Perhutani, Sukabumi Forest Stakeholders Unit. In this study using the theory according to Anshell and Gash namely initial conditions, institutions, leadership, and collaboration processes. The method used in this research is a descriptive method with a qualitative approach. The results showed that the indicators for the initial conditions of Perhutani, the Sukabumi Forest Stakeholders Unit, were quite good because with the existing conditions, Perhutani's steps to collaborate were appropriate and always held deliberations and outreach to reduce differences in perceptions. The institutional indicators are already good where the standard procedures used are very clear and stated in the cooperation agreement file. The leadership indicator is quite good with Perhutani as the first party, always routinely going directly into the field and conducting monitoring and evaluation. The indicators of the collaboration process are quite good where every aspect such as dialogue, trust, commitment, mutual understanding is carried out optimally and this collaboration process has an impact on the welfare of the community around the forest. This research also found factors that hindered the collaboration process, namely lack of communication and coordination with activists, as well as a full understanding of Perhutani's vision and mission. But Perhutani always fully supports partners who collaborate with Perhutani. Bibliography: 18 references Keywords :Collaborative Governance, Forest, Perhutan
Item Type: | Thesis (Skripsi (S1)) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Faculty of Social and Political Sciences > S1 Public Administration Science / Ilmu Administrasi Publik |
Depositing User: | EVA AIHULIA |
Date Deposited: | 23 Nov 2023 06:46 |
Last Modified: | 23 Nov 2023 06:46 |
URI: | http://repository.umj.ac.id/id/eprint/17132 |
Actions (login required)
View Item |