“Perancangan Ulang Meja Kerja Penghalusan Dalam Mengurangi Risiko MSD (Musculoskeletal Disorders) Menggunakan Metode EFD (Ergonomic Function Deployment) pada PT. William Interior”
Ramadhani, Fahmi (2023) “Perancangan Ulang Meja Kerja Penghalusan Dalam Mengurangi Risiko MSD (Musculoskeletal Disorders) Menggunakan Metode EFD (Ergonomic Function Deployment) pada PT. William Interior”. Skripsi (S1) thesis, Univesitas Muhammadiyah Jakarta.
Text
Perancangan Ulang Meja Kerja Penghalusan Dalam Mengurangi Risiko MSD.docx - Published Version Download (9MB) |
Abstract
Pekerja pada PT. William Interior bekerja dengan postur tubuh tidak ergonomis seperti badan terlalu membungkuk, leher menunduk dan lengan menekuk. Berdasarkan postur kerja diketahui operator penghalusan menunjukan posisi paling tidak ergonomis dan memiliki keluhan MSD terbanyak seperti nyeri pingang, kaki terasa panas dan keram, serta punggung dan leher terasa sakit. Diketahui berdasarkan detail kerja proses penghalusanlah yang membuat operator mengalami keluhan terbanyak sehingga dilakukan perhitungan NBM (Nordic Body Map) yang menunjukan bahwa risiko operator penghalusan berada ditingkat 3 dengan kategori risiko tinggi sebanding dengan penilaian RULA pada operator penghalusan berada ditingkat risiko 2 dengan kategori tinggi. Hal tersebut menandakan bahwa diperlukan adanya investigasi dan perbaikan segera agar mengurangi risiko MSD. Dilakukanlah peracanangan ulang pada meja kerja penghalusan yang terlalu pendek sehingga menyebabkan operator bekerja dengan postur tidak ergonomis. Perancangan ulang pada meja kerja memerlukan data antropometri operator penghalusan seperti Tinggi Siku Berdiri, Tinggi Pinggul Berdiri dan Panjang Jangkauan Tangan, agar ukuran dari perancangan maksimal dan tepat digunakan. Serta untuk dapat menentukan karakteristik teknisnya maka diperlukan metode peracancangan yaitu EFD (Ergomic Fungsion Deployment). Hasil penelitian yang didapatkan berupa desain perancangan meja penghalusan menggunkan metode EFD dengan ukuran sesuai persentil yang dihitung berdasarkan data antropometri operator penghalusan. Kemudian didapatkan juga tingkat risiko berdasarkan perhitungan RULA dengan menggunakan simulasi CATIA yaitu tingkat risiko untuk operator 1, 2, 6 sebesar 0 dengan kategori rendah, sedangkan tingkat risiko operator 3, 4 sebesar 1 dengan kategori sedang. Nilai tersebut dapat dibandingkan dengan tingkat risiko sebelumnya yaitu sebesar 2 dengan kategori tinggi. Kata Kunci : Antropometri, CATIA, Ergonomi, Penghalusan, Persentil, RULA.
Item Type: | Thesis (Skripsi (S1)) |
---|---|
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering / Fakultas Teknik > S1 Industrial Engineering / Teknik Industri |
Depositing User: | Fahmi Ramadhani |
Date Deposited: | 28 Aug 2023 00:48 |
Last Modified: | 28 Aug 2023 00:48 |
URI: | http://repository.umj.ac.id/id/eprint/15486 |
Actions (login required)
View Item |