Respons China Terhadap Kebiajakan Indonesia Di Laut Natuna Utara

Aldi Wahyudi Bolkiah, Aldi (2023) Respons China Terhadap Kebiajakan Indonesia Di Laut Natuna Utara. Skripsi (S1) thesis, Fisip Universitas Muhammadiyah Jakarta.

[img] Text
1. HALAMAN JUDUL.pdf

Download (112kB)
[img] Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (185kB)
[img] Text
3. LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS.pdf

Download (148kB)
[img] Text
4. LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN.pdf

Download (601kB)
[img] Text
5. KATA PENGANTAR.pdf

Download (211kB)
[img] Text
6. DAFTAR ISI.pdf

Download (180kB)
[img] Text
7. DAFTAR TABEL.pdf

Download (89kB)
[img] Text
8. DAFTAR GAMBAR.pdf

Download (91kB)
[img] Text
9. DAFTAR LAMPIRAN.pdf

Download (89kB)
[img] Text
10. BAB I PENDAHULUAN.pdf

Download (497kB)
[img] Text
11. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI.pdf

Download (1MB)
[img] Text
12. BAB III METODE PENELITIAN.pdf

Download (172kB)
[img] Text
13. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN.pdf

Download (1MB)
[img] Text
14. BAB V PENUTUP.pdf

Download (92kB)
[img] Text
15. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (273kB)

Abstract

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU POLITIK KONSENTRASI HUBUNGAN INTERNASIONAL Skripsi, 01 Januari 2023 Nama : Aldi Wahyudi Bolkiah NPM : 2019130002 Judul : Respons China Terhadap Kebijakan Indonesia Di Laut Natuna Utara xvii + 84 Halaman + 1 Bagan + 2 Tabel + 14 Gambar Skripsi ini menganalisis Respons China Terhadap Kebijakan Indonesia Di Laut Natuna Utara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana respons China terhadap kebijakan Indonesia di Laut Natuna Utara dan untuk mengetahui kebijakan Indonesia dalam mengeluarkan peta Laut Natuna Utara. Dalam upaya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan mengumpulkan data melalui studi kepustakaan. Analisis data yang terkumpul dilakukan dengan pendekatan deskriptif, dengan menggunakan teori politik luar negeri dan teori geopolitik sebagai dasar analisis. Hasil dari penelitian ini adalah Pemerintah Indonesia meresmikan Peta Laut Natuna Utara pada 2017 dengan tujuan untuk mempertegas batasan-batasan wilayah perairan Indonesia dengan negara-negara tetangga dan memaksimalkan pemanfaatan sumberdaya di wilayah kedaulatan dan Zona Ekonomi Eksklusif serta mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai poros maritim dunia. China memberikan respons ambigu terkait meresmikannya peta tersebut, dengan memberikan tiga bentuk respons: koersif, persuasif, dan dialogis. Respons koersif China dilakukan dengan memaksakan kehendaknya di wilayah Laut China Selatan dengan Nine Dash Line dan penggunaan instrumen kekuatan militer, serta menentang Wilayah ZEE Indonesia di Laut Natuna Utara. Respons persuasif China memberikan pernyataan untuk meyakinkan Dunia Internasional dan Indonesia bahwa Laut China Selatan merupakan wilayah kedaulatan China, terutama Kepulauan Nansha dan hak perairannya. Presiden Xi Jinping juga menyarankan agar negara-negara tetangga mengubah sikap antagonisme menjadi sikap saling menghargai dan menghormati kepentingan masing-masing negara. Respons dialogis China melalui forum regional, seperti ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) dan Mekanisme Konsultasi Politik (Political Consultative Mechanism/PCM) ASEAN-China, untuk mencapai kesepakatan bersama dan mengurangi ketegangan di kawasan. Kata Kunci : Respons, China, Natuna, Laut China Selatan, Nine Dash Line, UNCLOS Referensi : 32 Buku, 60 Jurnal, 2 Penelitian, 21 Website Pembimbing : Dr. Asep Setiawan, MA

Item Type: Thesis (Skripsi (S1))
Subjects: J Political Science > JQ Political institutions Asia
Divisions: Faculty of Social and Political Sciences > S1 Political Science / Ilmu Politik
Depositing User: EVA AIHULIA
Date Deposited: 25 Jul 2023 04:32
Last Modified: 25 Jul 2023 04:32
URI: http://repository.umj.ac.id/id/eprint/13865

Actions (login required)

View Item View Item