Homeschooling Sebuah Model Pendidikan Alternatif berbasis Keluarga

MA, Sa'diyah Homeschooling Sebuah Model Pendidikan Alternatif berbasis Keluarga. Cinta Buku Media, Ciputat Tangerang Selatan Banten. ISBN 9786027280410

[img] Text
BUKU ISBN.pdf - Published Version

Download (469kB)

Abstract

Saat ini model pendidikan paling umum dan dikenal di masyarakat adalah system sekolah. Bahkan sekolah hampir dipandang sebagai satu-satunya model pendidikan yang ada dan valid di masyarakat. Untuk melihat posisi homeschooling dalam dunia pendidikan diperlukan kesediaan melihat pendidikan secara luas dan fungsi sekolah didalam dunia pendidikan. Menurut Sisdiknas, pengertian pendidikan adalah usaha sadar dan terrencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. 1 Sekolah adalah system yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan, tetapi sesungguhnya ruang lingkup pendidikan jauh lebih luas dari pada system sekolah. Proses pendidikan anak terjadi tidak hanya diruang sekolah, tetapi juga dikeluarga, pergaulan, lingkungan dan sebagainya. Jadi sekolah adalah model pendidikan mainstream (mayoritas). Tetapi sekolah bukanlah satu-satunya cara bagi seorang anak memperoleh pendidikannya. Sekolah hanyalah salah satu cara yang dapat digunakan seorang anak untuk belajar dan memperoleh pendidikannya. Sebagaimana sebuah system didunia nyata tak ada system yang sempurna. Demikian pula 1 Undang-undang Sisdiknas Republik Indonesia No.20 Thn.2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, hlm.5 sekolah memiliki kekuatan-kekuatan dan kekurangannya. Itulah sebabnya selalu ada peluang pembaharuan untuk memperbaiki system pendidikan dan sekolah baik dilevel filosofi, institusi, approach dan sebagainya. Visi reformasi pembangunan dalam rangka penyelamatan dan reformasi kehidupan nasional yang tertera dalam GBHN adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang di dukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai IPTEK, mempunyai etos kerja yang tinggi serta berdisiplin. Perwujudan masyarakat berkualitas tersebut menjadi tanggung jawab pendidikan, terutama dalam mempersiapkan peserta didik menjadi subyek yang makin berperan, menampilkan keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif, mandiri dan professional pada bidangnya masing-masing. Namun dalam kaitannya dengan pendidikan, Tilaar mengemukakan bahwa; “… pendidikan nasional kita dewasa ini dihadapkan berbagai masalah pokok yaitu diantaranya ; (1) menurunnya akhlak dan moral peserta didik (2) pemerataan kesempatan belajar (3) sumber daya yang belum professional (4) kurang- nya peran orang tua dalam pendidikan..”2 Oleh karena itu perlu adanya reformasi pendidikan menu- ju terciptanya pendidikan demokratis, yakni memperbesar partisipasi masyarakat dalam pendidikan tidak sekedar da- lam konteks retribusi uang sumbangan pendidikan, tapi jus- tru dalam pembahasan dan kajian untuk mengidentifikasi 2 E Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004 ,hlm.3-4 berbagai permintaan stakeholder dan user sekolah tentang kompetensi siswa yang akan dihasilkannya. Atau pelibatan siswa dalam proses pembelajaran siswa yang tidak sekedar membuat mereka aktif dalam proses pembelajarannya, tapi mereka juga diberi kesempatan dalam menentukan aktivi- tas belajar yang akan mereka lakukan bersama-sama dengan guru mereka.3 Tetapi mungkin untuk merealisasikan menuju pendidikan sekolah yang demokratis masihlah sangat rumit dan sulit karena memerlukan waktu yang cukup lama untuk mensosialisasikannya pada sekolah-sekolah yang ada. Tapi jika kita lihat akhir-akhir ini banyak sekali bermunculan model- model pendidikan yang lain atau yang lebih kita kenal dengan pendidikan alternatif, salah satunya adalah homeschooling. Homeschooling adalah model pendidikan alternatif selain disekolah. Salah satu pengertian umum homeschooling ada- lah model pendidikan di mana sebuah keluarga memilih un- tuk bertanggung jawab sendiri atas pendidikan anak-anaknya dan mendidik anaknya dengan menggunakan rumah sebagai basis pendidikannya. Orang tua homeschooling bertanggung jawab secara aktif dan terlibat penuh atas proses pendidikan anaknya, mulai dalam hal penentuan arah dan tujuan pen- didikan, nilai-nilai yang ingin dikembangkan, kecerdasan dan ketrampilan yang ingin di raih, kurikulum dan materi hingga metode belajar serta praktek belajar keseharian anak-anak.

Item Type: Book
Subjects: L Education > L Education (General)
L Education > LB Theory and practice of education
L Education > LB Theory and practice of education > LB1501 Primary Education
Divisions: Faculty of Islamic Religion > S1 Islamic Religious Education / Pendidikan Agama Islam (PAI)
Depositing User: SA'DIYAH MA
Date Deposited: 09 May 2023 00:34
Last Modified: 09 May 2023 00:34
URI: http://repository.umj.ac.id/id/eprint/13363

Actions (login required)

View Item View Item